Kamis, 06 Juli 2017

Karya Ilmiah


“Pemilihan Jabatan, Hasil Kerja, Kepuasan Kerja, dan Stabilitas Kerja”
          
Pemilihan pekerjaan, stabilitas kerja, dan hasil kerja seseorang dapat disusun yang meliputi: (1) Arah pilihannya (arti pilihannya dalam bidang tertentu atau bermacam-macam pekerjaan) dan arah perubahan berikutnya, dan (2)Tingkat pilihan jabatan dan prestasi kerja yang diperoleh.
Arah pilihan. Arah pilihan yang pertama pada seseorang dapat ditetapkan sebagaimana ia memilih salah satu dari enam rumpun jabatan yaitu dengan menyebutkan dengan mudah dan tepat tipe kepribadian Realitis, intelektual, Sosial, Konvensional, Enterprising dan Artistik. Arah pilihan yang pertama (primer) adalah suatu fungsi dari sifat-sifat (karakteristik) yang dominan dengan pola-pola kepribadiannya (yaitu, tipe model yang paling menyerupainnya).
            Arah pilihan jabatan yang kedua (sekunder) merupakan suatu funsi karakteristikyang kedua dari pola kepribadiannya, yaitu tipe model kesesuaian orang yang sekunder. Arah pilihan jabatan yang sekunder menentukan peranan yang dipilihnya dari golongan jabatan utama yang dipilihnya. Arah pilihan yang sekunder menggambarkan suatu spesifikasi pemilihan yang terbatas (sempit) atau pemilihan yang memusat hal ini adalah sama dengan “proses menyalurkan”, yang oleh han dan mac lean dianggep sebagai pengalaman jabatan.[1]
            Stabilitas (kemantapan) dan fluktuasi (ketidakmantapan) pemilihan jabatan ditandai oleh sifat yang dominan dan konsisten dari pola kepribadian. Pemilihan tipe Realistisdan Intelektual pada pria cenderung menjadi stabil, mungkin disebabkan karena sifat yang tidak sosial dan tidak peka dari tipe Realitis, tidak sosial dan mandiri pada tipe Intelektual. Dalam kesimpulan ini, perlulah diketahui bahwa pria remaja yang dilaporkan berangan-angan berpusat disekitar macam lapangan pekerjaan yang sama pada periode waktu tertentu akan cenderung terjadi pada tipe Realistis dan Intelektual.
            Kemantapan (Konsisten) pola kepribadian yang mempunyai hubungan yang positif dengan stabilitas pemilihan jabatan, yaitu beberapa pola primer dan sekunder mengakibatkan terjadinya stabilitas dibandingkan dengan yang lainnya. Orang-orang yang mantap kepribadiannya cenderung tidak begitu sering mengubah arah pilihanya, sebaliknya orang dengan kode jabatan yang sesuai ditandai dengan perubahan yang terlalu sering.
            Kekuatan yang menekan lingkungan tertentu akan mendesak arah pilihan orang adalah suatu fungsi dari tipe yang menguasai yang ditunjukkan dalam pola kepribadian, sedikit banyak menguasai pola tipe ini dan profil kemantapan. Situasi-situasi yang sangat berpengaruh atau kurang berpengaruh terhadap masing-masing tipe adalah sebagai berikut:
      1    Tipe Realistis lebih mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang pragmatis

     2  Tipe Intelektual lebih peka dengan pengaruh abstrak, teoretis, dan pengaruh analitis dan kurang peka dengan pengaruh materialistisdan sosial.


     3    Tipe Sosial lebih peka terhadap pengaruh agama/kepercayaan, sosial, dan kemanusiaan, dan kurang peka terhadap pengaruh abstrak dan analitis.

      4   Tipe Konvensional lebih peka terhadap pengaruh materialistis dan sosial, dan kurang pka terhadap pengaruh intelektual dan idealistis.


      5   Tipe Enterprisingi lebih peka terhadap pengaruh sosial, emosional, antusias dan materialistis, dan kurang peka terhadap pengaruh intelektual, kemanusiaan, idealistis.

     6  Tipe Artistik lebih peka pada pengaruh pribadi, emosional, dan imaginatif, dan kurang peka terhadap pengaruh sosial, materialistis dan realistis.[2]

A.    Prestasi Akademis
Hal-hal yang lainnya seperti status sosial-ekonomi dan intelegensi yang sama, aspirasi pendidikan yang tinggi yang secara positif berhubungan dengan tipe model : Intelektual, Sosial, Artistik, Konvensional, Enterprising, dan Realitis.
Perumusan bagi masing-masing tipe memberikan kesan tertentu terhadap tingkat aspirasi, prestasi dan kepuasan pendidikan. Tipe realitas adalah menyangkut dengan tindakan yang selamannya bertentangan dengan pikiran, dan menginginkan memperoleh prestasi yang nyata dibandingkan dengan alam pikiran intelektual.
B.     Performansi Kreatif
Bagaimanapun ciri-ciri kepribadian yang dikuasai seseorang, peringkat profilnya yang tertinggi pada tipe Artistik dan Intelektual, lebih memungkinkan ia akan mengajarkan secara kreatif. Hipotesis ini bersandar pada perumusan dan fakta yang berkaitan, yang memberikan kesan bahwa tipe ini memiliki kecenderungan kreatif. Intelektual dan Artistik lebih kreatif, karena kedua tipe ini sesuai dengan yang lainnya, maka pola intelektual-Artistik dan pola Artistik-Intelektual memungkinkan menunjukkan tingkat performansi kreatif yang tinggi. Sangat berbeda dengan pola realitis-Enterprising terutama tak kreatif, karena pola ini tidak sesuai dan tipe individual potensinya kurang kreatif.
Kode konsistensi dan tekanan lingkungan pada bidang atau pekerjaan yang lain akan sama, sifat dan produk tertentu yang dihasilkanya akan dapat diramalkan dari pola kepribadian. Jenis analisis ini analog dengan metode analisi profil dari strong, (Weissman’s, 1958), dimana ia menggunakan penelitian “disposisi intelektual” siswa dengan kontinum (rangkaian minatteoritis-terapan).[3]
C.    Stabilitas dan Perkembangan Pribadi
Karena jenis-jenis tipe berbeda dalam sejarah perkembanganya dan kedewasaan kepribadiannya, maka mereka mungkin mengalami perbedaan dalam penyimpangan perilaku. Diduga bahwa tipe realitis (secara harfiah yaitu : Orientasi Realitis) adalah kurang tepat untuk mengembangakan atau memperkuat problem penyesuaian sedangkan tipe Artistik lebih memungkinkan. Beberapa fakta yang menopang hipotesis ini, sekalipun banyak sekali fakta yang saling bertentangan (Forer, 1948; Garman, 1958, dan Paterson, 1957).[4]
Perbedaan diantara tipe mengenai riwayat (sejarah) kedewasaan kepribadian , pandangan persepsual, juga menyatakan secara langsung bahwa tanggapan mereka berlainan dengan berbagai jenis perawatan psikiatris.



[1] John L. Holland,1993. Psikologi Pemilihan Karier: Jakarta: PT RINEKA CIPTA, hlm.52, Cet.1.
[2] Ibid, hlm.55
[3] Ibid, hlm.59
[4] Ibid, hlm.60

Tidak ada komentar:

Posting Komentar